Perjalanan Mudik Lebaran: Tantangan Kemacetan dan Solusi dari Pengalaman Pemudik

 


Empatsuara.com - 22 April 2024 - Perjalanan mudik selama libur Idul Fitri tahun ini diwarnai oleh kemacetan lalu lintas yang parah di sejumlah titik jalur utama. Meskipun beberapa jalur mulai mengalami peningkatan kelancaran dari tahun sebelumnya, namun masih terdapat beberapa titik rawan macet yang menyulitkan para pemudik.

Dita, salah seorang pemudik yang melakukan perjalanan bersama keluarga, membeberkan alasan utama mereka melakukan mudik adalah untuk berkumpul dengan sanak keluarga besar dan berkunjung ke kampung halaman yang sudah lama tidak mereka datangi. "Faktor penguat lainnya adalah kakek saya yang dirawat menjelang Idul Fitri dan mengharuskan kami untuk pulang," ucapnya (21/04/2024).

Dita juga menyebutkan bahwa meskipun ada sedikit peningkatan kelancaran dari tahun sebelumnya, namun kemacetan tetap terjadi. Jalur dari Jakarta ke Solo mendapatkan jalur one way di Bekasi yang membuat perjalanan sedikit lebih lancar.

Namun, kendala terbesar dihadapi Dita dan keluarganya adalah kemacetan di tol Semarang dan Salatiga, "Kemacetan terjadi pukul 11 malam dan memuncak hingga pukul 1 pagi, terjadi ketika di tanjakan Semarang yang dari jauh sudah terlihat bahwa terjadi kemacetan di depan," paparnya (21/04/2024).

Dita juga menyoroti kebijakan ganjil genap meskipun diberlakukan, tidak sepenuhnya efektif, “Sistem ini sebenarnya efektif ketika pengemudi menerapkannya dengan baik, akan tetapi lebih banyak yang melanggarnya,”  ungkapnya (21/04/2024).

Lebih lanjut, “Saya juga mendapati banyak kendaraan bermobil dengan plat B dari Jakarta yang memiliki tujuan yang sama, Jawa Tengah,” tambahnya (21/04/2024).

Dalam mengatasi kemacetan tersebut, Dita dan keluarganya memilih untuk tetap menggunakan kendaraan pribadi dan menunggu hingga polisi lalu lintas mengurai kemacetan. Namun, mereka juga mengalami beberapa hambatan, seperti pengendara yang berhenti di bahu jalan secara mendadak dan kecelakaan yang menyebabkan macet parah.

"Hambatan lainnya adalah telatnya petugas membuka lajur contra flow ketika jalur tersebut telah habis, yang membuat pengendara menunggu lama untuk berbelok ke arah yang seharusnya,”  tambahnya (21/04/2024). Dalam menghadapi hambatan-hambatan tersebut, Dita dan keluarganya hanya bisa menunggu dengan kesabaran.

Terkait dengan tingkat kesiapan dan pelayanan antara jalur utama dan jalur alternatif, Dita menyimpulkan bahwa keduanya relatif sama saja, tergantung pada kondisi lalu lintas yang ada. Dita juga memberikan beberapa saran kepada pemerintah atau pihak terkait untuk meningkatkan fasilitas sarana rest area agar lebih memudahkan para pengemudi untuk beristirahat.

Selain memberikan saran kepada pemerintah dan pihak terkait , Dita dan keluarga juga telah berupaya untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama perjalanan mudik, "Kami mempersiapkan bensin full tank agar tidak panik saat kemacetan. Jika mengantuk, sebaiknya istirahat di rest area terdekat sekaligus isi bensin walaupun masih setengah tank untuk jaga-jaga. Kami juga mempersiapkan makanan yang sudah dibawa dari rumah berupa nasi untuk jaga-jaga agar saat macet panjang tidak mengalami kelaparan," ungkapnya (21/04/2024).

Dampak dari kemacetan lalu lintas tersebut juga sangat terasa pada waktu kedatangan Dita dan keluarganya di tujuan akhir, "Estimasi Jakarta ke Jawa Tengah, khususnya Solo, seharusnya menempuh waktu 8 jam, tapi kami sekeluarga kemarin di jalan sekitar 13 jam, yang mana 5 jam lebih lambat dari biasanya," tuturnya (21/04/2024).

Dengan begitu, meskipun perjalanan mudik menjadi tradisi yang dinanti-nantikan setiap tahunnya, namun kemacetan lalu lintas masih menjadi salah satu tantangan utama yang harus dihadapi oleh para pemudik.



Penulis dan Reporter : 

Nawal Najiya

Posting Komentar untuk "Perjalanan Mudik Lebaran: Tantangan Kemacetan dan Solusi dari Pengalaman Pemudik"